11 Juni 2009

14 TIPS MENINGKATKAN NILAI IPK (INDEKS PRESTASI KUMULATIF)

posted: by Arty

Kedengarannya sepele kan? Tapi percaya atau gak, nilai IPK adalah relatif choy. Soal tinggi rendahnya jangan serta merta dikaitkan oleh faktor lain. Semua dari kita sendiri juga kan? Mau tau cara tingaktkan nilai IPK ala Muhammad Akmal dan pengalaman pribadi teman-teman? Check thiz Out!!:

1. Rajin masuk kuliah
Yah memang ini kelihatan sepele,cuma percaya deh kalo lo masuk kuliah yang rajin lo gak bakal nyesel. Waktu semester 2 gw terkenal sebagai anak yang jarang banget masuk, yah walaupun gw tetap belajar juga di kos, otodidak lah istilahnya. Tapi belajar di rumah sendiri gak cukup, kita butuh suasana akademis yang kondusif yang memacu otak kita untuk terus bekerja dengan baik (Nyambung gak ya? tapi intinya begitulah).

2. Bina hubungan baik dengan dosen
Membina hubungan baik disini bukan berarti menjadi penjilat, karena dosen kita tuh bukan es krim yang bisa dijilat, haha jayuzzz banget. Maksudnya jaga image kamu di depan dosen, kalo ketemu dosen jangan cuek bebek aja, yah minimal bilang permisi lah, kalo perlu cium tangannya sekalian (tapi cium tanda hormat loh ya). Terutama ketika pertama kali kuliah dan ketemu dosen yang baru. Pokoknya ciptakan kesan pertama yang begitu berarti buat beliau.

3. Sebisa mungkin cintai matakuliah yang kamu ambil
Walaupun kamu gak ada niatan sama sekali. Memang itu sulit, tapi mungkin untuk dilakukan kan? Kalo mengalami kesulitan, jangan segan-segan minta bantuan teman yang otaknya lebih tokcer.

4. Catat poin-poin penting atau kesimpulan tiap pertemuan kuliah.

Banyak pengalaman yang memperlihatkan bahwa, soal mid atau final test di ambil dari intisari bahasan tiap pertemuan.

5. Fokus mendekati final
Ini penting. Jangan menyibukkan diri pada kegiatan yang dapat mengganggu pikiran saat mendekati final test. Oleh sebab itu, segala pekerjaan yang tertunda sebaiknya diselesaikan secepatnya. Kecuali kalo Anda mau tubuh Anda di ruang ujian, tapi pikiran jauh melayang.hehe…

6. Baca buku-buku pengembangan diri dan pembuka wawasan
semisal 7 habbit dan The 8th Habit-nya Steven R. Covey, Change-nya Renald Kasali, Blue Ocean Strategy-nya W Chan Kim , The world is Flat-nya Thomas L.Friedman .

7. Nonton film yang bikin semangat belajar
Seperti October Sky, Good will hunting, Legally Blonde, Love story in Harvard (kalo yang ini hjangan terlalu dilihat kisah cintanya, tapi dilihat gimana cara belajarnya), 21, dll. Pas UTS kemarin gw nonton film “Love story in Harvard”, cerita ini bener2 bikin semangat gw tumbuh pesat, Universitas top dunia semisal Harvard, Yale, Oxford, Cambridge, Stanfird, Berkeley, gw jadiin wallpapaer di kompi gue. Tujuannya ya satu, bikin gue terpacu terus untuk terus belajar.

8. Cintailah membaca buku

Dengan membaca banyak buku membuka wawasan kita.

9. Pikirkan masa depanmu kalau seandainya kamu bermalas-malasan dihari ini

Di era globalisasi kita tidak hanya bersaing dengan bangsa sendiri, tapi juga bangasa2 di seluruh penjuru dunia.

10. Yang masih punya orang tua

Mintalah doa dan restu dari mereka. Ridho Allah itu ridho orang tua juga loh.

11. Bayangkan perjuangan orang tua yang telah bekerja keras untuk pendidikan kita

Dan bayangkan pula gak banyak orang yang beruntung seperti kamu yang bisa mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi. Jadi jangan sia-sia kan kesempatan yang ada.

12. Jauhi NARKOBA

Gak ada kata toleransi untuk yang satu ini, SAY NO TO NARKOBA.

13. Hindari perbuatan dosa / Minta maaf kalau ada salah dengan orang lain.

Tak dapat dipungkiri, perbuatan dosa atau perasaan bersalah akan mengganggu pikiran kita dan dapat menutup mata hati kita.

14. Ketika mau ujian jangan pernah terbersit untuk menyontek

Karena itu akan membuat kita ketergantungan sama orang lain. Dan juga mencontek pas ujian itu candu, sekali mencontek pasti bawaannya pengen nyontek terus. Pede dong ama kemampuan diri sendiri. Gue pernah pas kemarin2 nyontek,dan hasilnya justru membuat ketergantungan ama orang lain. Kapokkk deh nyontek. Dan satu lagi kalo kamu mau nyontek dan orang yang kamu contekin gak mau kasih jawaban, jangan marah doong, itukan untuk kebaikan kita juga. Kalau dari kecil aja udah mulai membuat kecurangan, bisa2 masa depan Indonesia penuh dengan koruptorrrr.

15. Setelah berusaha dan berikhtiar

Jangan lupa berdoa pada Tuhan Yang Maha Esa.

Tapi ingat IPK bukanlah segala-galanya (yah walaupun segala-galanya bisa dimulai dari IPK juga sih :-) ). Sukses ya buat pembaca semua, wish u all the best.

Gadis Usia 8 Tahun Dinobatkan Sebagai Professional IT Termuda

Ketika anak-anak sekolah dasar masih berkutat dengan komik mereka, lain halnya dengan Marko Calasan yang telah mengirimkan copy dari tulisannya yang berjudul “Implementing and Administering Security in a Microsoft Windows Server Network Dengan usianya yang baru menginjak 8 tahun, Marko telah menjadi orang termuda dalam penerimaan sertifikat system administrator computer dan mendapat julukan sebagai “Mozart of Computers”, setelah Marko lulus ujian untuk professional IT, yang diselenggarakan oleh perusahaan computer raksasa, Microsoft.

Secara teori, Marko bisa mendapatkan pekerjaan untuk memaintain jaringan computer kantor yang kompleks, walaupun ia belum mencapai kelas 3 SD di kota kelahirannya, Skopje, Macedonia, negara bekas Republik Yugoslavia. “Pihak Microsoft memberikan saya computer untuk game dan DVD kartun setelah saya lulus ujian. Hadiah itu karena saya terhitung masih anak-anak. Hal itu sangat menyenangkan, tapi saya tidak terlalu tertarik dengan semua itu. Saya akan menjadi ilmuwan computer bila saya besar nanti dan membuat system operasi yang baru.” ungkap Marko, kepada harian The Times.

Marko mulai membaca dan menulis ketika usianya baru 2 tahun dan mulai bekerja dengan computer segera setelah itu. Berita luar biasa ini sekaligus menjadikan amrko sebagai selebriti local dan id mendapat perhatian ekstra dari Perdana Menteri Macedonia, Nikola Gruevski, yang kemudian memberi Marko 15 komputer untuk praktek di sebuah laboratorium IT. Kdua orang tua Marko yang juga ahli IT (Information Technology), juga sebagai guru computer untuk sekolah anak-anak, rencananya akan mengirimkan Marko ke institute khusus untuk anak berbakat.

“Marko mampu menampilkan kemampuan belajarnya di usia sangat dini. Ia mampu mereplikasi sebuah computer setelah hanya membaca tutorialnya di Internet. Sekarang kami yang sering meminta bantuannya ketika ada permasalahan yang berkaitan dengan IT.” kata ibu Marko, Radica Calasan (38), ketika bersama Milan (37), suaminya. Bahkan menurut Milan, anaknya itu memiliki mata pelajaran favorit yakni matematika, dan Marko sering menghabiskan waktu luangnya untuk browsing forum Internet untuk professional IT dan berpartisipasi dalam debat di forum tersebut mengenai masalah computer yang kompleks. Dengan terpilihnya Marko Calasan, maka otomatis akan menggantikan rekor professional IT termuda yang pernah diraih gadis India, Lavinashree(9), beberapa bulan lalu

01 Juni 2009

Perubahan Diri dan Perubahan Hidup

Hal kecil apa yang seringkali menjadi awal mula sebuah perubahan hidup? Jawabannya adalah impian. Tidak berlebihan jika ada yang bilang impian adalah langkah pertama menuju sukses. Logikanya sangat sederhana. Bagaimana mungkin kita bisa mewujudkan impian kita jika kita sendiri tidak punya impian.

Impian itu juga yang kini dimiliki Robi. Ia sudah bosan menjadi kontraktor terus alias hanya ngontrak rumah setiap tahunnya. Ia ingin agar bisa memiliki sebuah rumah sendiri tanpa harus direpotkan untuk pindahan setiap tahunnya. Impian itu kemudian disampaikan Robi kepada istri dan anaknya yang masih berusia 6 tahun. Dan mereka mendukung impian Robi.

Sayangnya, sudah 2 tahun berlalu namun Robi belum juga berhasil memiliki rumah impiannya tersebut. Ia bahkan tidak sanggup untuk mengajukan kredit rumah ke bank. Ada apa gerangan? Rupanya Robi masih hidup dengan pola yang sama. Ia bekerja dengan irama kerja yang sama tanpa ada sedikit pun perubahan pada dirinya. Ia masih saja malas-malasan dalam mengejar target yang ditepatkan perusahaan. Di kantornya ia bahkan selalu dicap orang yang tepat waktu alias masuk tepat waktu dan pulang pun tepat waktu. Seorang rekan kerja bahkan menjulukinya sebagai si teng go (alias begitu teng langsung go). Itulah sebabnya hidupnya pun tidak berubah.

Kisah yang dialami Robi juga sering kali kita lihat dalam kehidupan kita. Bahkan tidak tertutup kemungkinan kita sendiri punya perilaku seperti Robi. Dalam hidup ini berlaku hukum sebab akibat persis seperti apa yang ada dalam firman Tuhan bahwa apa yang kita tabur itu juga yang akan kita tuai. Jika kita bertindak A maka kita akan mendapatkan hasil A. Jika kita bertindak B maka kita akan mendapatkan hasil B.

Sebagian orang kemudian ingin mendapatkan hasil yang lebih baik, katakanlah C namun sayangnya mereka masih saja melakukan tindakan A atau B. Itu sangat mustahil! Jika seseorang menginginkan hasil C maka ia harus merubah tindakan dari A dan B ke C.

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah kenapa banyak orang enggan berubah? Saya mencatat setidaknya ada beberapa faktor penyebabnya. Pertama, karena perubahan tidak selalu mengenakkan. Anda akan mengetahui langsung hal ini dengan sebuah latihan kecil. Cobalah untuk menuliskan nama Anda dengan menggunakan tangan yang tidak biasanya Anda gunanya. Misalnya jika Anda biasa menggunakan tangan kanan, sekarang gunakan tangan kiri. Tentu sangat tidak nyaman. Kedua, perubahan adalah sebuah proses yang penuh pengorbanan. Untuk itu diperlukan waktu, ketekunan dan kesabaran. Bukan sesuatu yang instant! Terkadang baru bertahun-tahun kemudian kita bisa mendapatkan hasil yang kita inginkan. Ketiga, perubahan bisa menjadi sumber konflik baru. Ini lazim terjadi dalam sebuah organisasi yang mengadakan perubahan besar-besaran (misalnya restrukrurisasi) yang pada akhirnya berdampak pada berbagai segi kehidupan organisasi. Misalnya PHK (pemutusan hubungan kerja) atau ketidakpuasan akibat mutasi kerja.

Meski banyak manusia yang membenci perubahan namun mau tidak mau haruslah diakui bahwa perubahan adalah sumber kemajuan. Lantas, timbul pertanyaan, perubahan seperti apa yang bisa memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan? Jawabannya jelas, perubahan yang dimulai dari diri sendiri. Sayangnya, banyak orang yang selalu bersuara agar orang lain berubah namun mereka sendiri enggan untuk berubah.

Motivator sekaligus pakar kepemimpinan, Dr. John C. Maxwell dalam bukunya Thinking for A Change menyatakan ada 6 langkah yang bisa mengubah hidup manusia. Pertama, kita harus mengubah cara berpikir kita. Mengubah cara berpikir akan mengubah keyakinan kita. Kedua, jika keyakinan kita berubah, harapan kita akan berubah. Ketiga, jika harapan kita berubah sikap kita berubah. Keempat, jika sikap kita berubah, perilaku kita berubah. Kelima, jika perilaku kita berubah, kinerja kita berubah. Dan keenam, jika kinerja kita berubah, hidup kita akan berubah.

Dari pernyataan Dr. Maxwell ini saya mencatat bahwa perubahan diri selalu dimulai dengan perubahan pola pikir. Hanya saja, saya perlu mengingatkan sekali lagi bahwa perubahan tidak selalu menyenangkan. Bahkan kalau suatu proses perubahan itu terasa mulus dan sangat enak, bisa jadi itu bukan perubahan. Perubahan selalu menuntut pengorbanan namun perubahanlah satu-satunya sarana efektif menuju ke tahapan kehidupan yang lebih baik.

Untuk itulah saya mengajukan beberapa saran praktis agar kita mampu mengubah hidup kita. Pertama, tentukan impian yang ingin kita raih sejelas dan sespesifik mungkin. Kedua, tentukan langkah-langkah yang akan kita ambil untuk mewujudkannya setahap demi setahap. Ketiga, buatlah komitmen yang kuat bahwa kita sungguh ingin berubah. Komunikasikan komitmen ini kepada sahabat dan orang terdekat kita dan jangan lupa untuk mendoakannya sebab sekeras apa pun kita bekerja akan sia-sia tanpa dukungan Tuhan. Ingat juga bahwa kesempatan untuk berubah itu pun sebuah anugerah dari Tuhan yang patut kita syukuri. Keempat, take action! Sebaik apapun konsep yang kita buat jika tanpa tindakan akan sangat percuma. Kelima, milikikah mitra akuntabilitas yakni sahabat-sahabat dekat kita yang berani menegur kita secara jujur, tulus dan terbuka jika kita mulai melenceng dari komitmen semula. Keenam, lakukan evaluasi berkala atas kemajuan yang telah kita peroleh. Jika memang diperlukan perubahan metode, kita tetap harus bersikap fleksibel.

Ijinkanlah saya menutup jumpa kita kali ini dengan sebuah nasihat kecil dari Victor Chasles: the sure way to miss success is to miss the opportunity. Ya, cara pasti untuk melewatkan kesuksesan adalah dengan melewatkan kesempatan yang ada. Termasuk kesempatan untuk berubah. Selamat melakukan perubahan dan raih impian Anda! ***


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and 2009 Bridal Dresses.